Jumat, 23 Desember 2016

Sosiologi Pendidikan

Sosiologi Pendidikan
Pendidikan hakekatnya ialah untuk memanusiakan manusia, karena dalam pendidikan diajarkan nilai-nilai yang baik. Pendidikan bukan hanya terdapat disekolah, melainkan ada  dikeluarga dan bisa juga dilingkungan sosial atau masyarakat. Dalam pendidikan disekolah keberhasilan peserta didik bukan hanya tergantung pada guru saja, bisa saja dari pengaruh keluarga, maupun lingkungan sosialnya. Seorang pendidik seharusnya terlebih dahulu menganalisis pendidikan dari segi sosiologi, seperti bagaimana hubungan peserta didik dengan keluarga, sekolah, maupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya, karena semua itu dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan peserta didik. Untuk itu seorang calon pendidik harus terlebihi dahulu mempelajari Sosiologi Pendidikan karena disitulah kunci utama dalam menjadi seorang pendidik. Karena dalam sosiologi pendidikan diajarkan bagaimana cara untuk memahami karakteristik peserta didik, hal tersebut bertujuan untuk mempermudah menyampaikan materi yang sesuai kepada pesrta didik. Sosiologi pendidikan memusatkan perhatiannya kepada peserta didik, dan melihat bagaimana kelompok-kelompok sosial mempengaruhi tindakan individu.

Permasalahan-permasalahan yang ada dipendidikan sosiologi, misalkan lingkungan sosial yang salah. Apa yang dipelajari peserta didik sebagian besar berada di lingkungan sosialnya, jika peserta didik berada dilingkungan yang buruk seperti lingkungan orang-orang pemabuk maka peserta didik akan terpengaruh kedalam kebiasaan masyarakat itu. Jika lingkungan sosialnya seperti itu maka harus ada pencegahan melalui pendidikan keluarga, karena keluarga adalah pendidikan yang pertama bagi peserta didik, jadi keluarga haruslah menanamkan nilai-nilai moral yang baik agar peserta didik dapat menyesuaikan dengan lingkungan sosial sekitarnya, dengan itu peserta didik bisa mengetahui mana yang baik buat dirinya dalam perspektif pendidikan. Oleh karena itu seorang guru haruslah paham betul tentang hubungan peserta didik dengan lingkungannya dan peserta didik dengan keluarganya. Permasalahan dalam pendidikan sosiologi yang kedua ialah tidak berfungsinya peran guru. Seorang pendidik pastinya menjadi teladan didalam maupun diluar sekolah, dan kapan saja ia akan dipandang segabagai teladan yang dapat ditiru oleh peserta didik. Dalam situasi formal seperti berada dalam kelas guru harus menunjukan keprofesioanlnya dalam artian ia harus mampu mengendalikan, mengatur, dan mengontrol kelakuan anak. Guru harus bisa membuat peserta didik malakukan tugasnya untuk belajar atau  mematuhi peraturan, demi kelancaran dan ketertiban proses belajar guru haruslah menegakkan kedisplinan. Mendidik ialah membimbing peserta didik agar bisa mencapai tujuan pendidikan, jika guru tidak bisa menjalankan perannya maka tujuan pendidikan tidak akan pernah tercapai. Masalah sosiologi pendidikan berikutnya ialah proses sosialisasi yang salah. Sosialisasi dilakukan dengan mendidik individu tentang kebudayan yang harus dimiliki dan diikutinya, agar ia menjadi anggota masyarakat yang baik karena dalam beberapa pandangan sosialisasi juga dipandang sebagai pendidikan. Segala sesuatu yang dipelajari individu harus dipelajari dari anggota masyarakat lainnya seperti sosialisasi dari guru, keluarga, dan lingkungan sosialnya, baik secara sadar atau tidak sadar. Sekolah memegang peranan yang penting dalam proses sosialisasi anak, anak biasanya akan mengalami perubahan dalam kelakuan sosialnya setelah masuk ke sekolah. Pada umumnya nilai-nilai yang dianut dalam di sekolah sejalan dengan tujuan yang berlaku dalam masyarakat sekitarnya. Yang harus diperhatikan oleh sekolah atau guru ialah norma-norma yang dianut dan berlaku dimasyarakat sekitarnya, karena itu sekolah atau guru harus mengajarkan norma yang sejalan dengan norma yang berlaku dimasyarakat, jika tidak maka masyarakat akan mengangggap sekolah atau guru tersebut gagal dalam menjalankan tugasnya. Kesimpulannya dalam sosiologi pendidikan banyak memberi pemahaman bagaimana mempelajari lingkungan sosial dalam perspektif pendidikan dan bagaimana menjalankan peran guru didalam sekolah maupun diluar sekolah, serta memahami norma-norma  yang ada dimasyarakat untuk tujuan pendidikan dengan menanamkan norma-norma yang berlaku dimasyarakat sekitarnya agar pendidikan sejalan dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat luas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar