Sosiologi Pendidikan
Pendidikan
hakekatnya ialah untuk memanusiakan manusia, karena dalam pendidikan diajarkan
nilai-nilai yang baik. Pendidikan bukan hanya terdapat disekolah, melainkan
ada dikeluarga dan bisa juga
dilingkungan sosial atau masyarakat. Dalam pendidikan disekolah keberhasilan
peserta didik bukan hanya tergantung pada guru saja, bisa saja dari pengaruh
keluarga, maupun lingkungan sosialnya. Seorang pendidik seharusnya terlebih
dahulu menganalisis pendidikan dari segi sosiologi, seperti bagaimana hubungan
peserta didik dengan keluarga, sekolah, maupun dengan lingkungan masyarakat
sekitarnya, karena semua itu dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan peserta
didik. Untuk itu seorang calon pendidik harus terlebihi dahulu mempelajari
Sosiologi Pendidikan karena disitulah kunci utama dalam menjadi seorang
pendidik. Karena dalam sosiologi pendidikan diajarkan bagaimana cara untuk
memahami karakteristik peserta didik, hal tersebut bertujuan untuk mempermudah
menyampaikan materi yang sesuai kepada pesrta didik. Sosiologi pendidikan
memusatkan perhatiannya kepada peserta didik, dan melihat bagaimana kelompok-kelompok
sosial mempengaruhi tindakan individu.
Permasalahan-permasalahan
yang ada dipendidikan sosiologi, misalkan lingkungan sosial yang salah. Apa
yang dipelajari peserta didik sebagian besar berada di lingkungan sosialnya,
jika peserta didik berada dilingkungan yang buruk seperti lingkungan
orang-orang pemabuk maka peserta didik akan terpengaruh kedalam kebiasaan
masyarakat itu. Jika lingkungan sosialnya seperti itu maka harus ada pencegahan
melalui pendidikan keluarga, karena keluarga adalah pendidikan yang pertama
bagi peserta didik, jadi keluarga haruslah menanamkan nilai-nilai moral yang
baik agar peserta didik dapat menyesuaikan dengan lingkungan sosial sekitarnya,
dengan itu peserta didik bisa mengetahui mana yang baik buat dirinya dalam perspektif
pendidikan. Oleh karena itu seorang guru haruslah paham betul tentang hubungan
peserta didik dengan lingkungannya dan peserta didik dengan keluarganya.
Permasalahan dalam pendidikan sosiologi yang kedua ialah tidak berfungsinya
peran guru. Seorang pendidik pastinya menjadi teladan didalam maupun diluar
sekolah, dan kapan saja ia akan dipandang segabagai teladan yang dapat ditiru
oleh peserta didik. Dalam situasi formal seperti berada dalam kelas guru harus
menunjukan keprofesioanlnya dalam artian ia harus mampu mengendalikan,
mengatur, dan mengontrol kelakuan anak. Guru harus bisa membuat peserta didik
malakukan tugasnya untuk belajar atau
mematuhi peraturan, demi kelancaran dan ketertiban proses belajar guru haruslah
menegakkan kedisplinan. Mendidik ialah membimbing peserta didik agar bisa
mencapai tujuan pendidikan, jika guru tidak bisa menjalankan perannya maka
tujuan pendidikan tidak akan pernah tercapai. Masalah sosiologi pendidikan
berikutnya ialah proses sosialisasi yang salah. Sosialisasi dilakukan dengan
mendidik individu tentang kebudayan yang harus dimiliki dan diikutinya, agar ia
menjadi anggota masyarakat yang baik karena dalam beberapa pandangan
sosialisasi juga dipandang sebagai pendidikan. Segala sesuatu yang dipelajari
individu harus dipelajari dari anggota masyarakat lainnya seperti sosialisasi
dari guru, keluarga, dan lingkungan sosialnya, baik secara sadar atau tidak
sadar. Sekolah memegang peranan yang penting dalam proses sosialisasi anak,
anak biasanya akan mengalami perubahan dalam kelakuan sosialnya setelah masuk
ke sekolah. Pada umumnya nilai-nilai yang dianut dalam di sekolah sejalan
dengan tujuan yang berlaku dalam masyarakat sekitarnya. Yang harus diperhatikan
oleh sekolah atau guru ialah norma-norma yang dianut dan berlaku dimasyarakat
sekitarnya, karena itu sekolah atau guru harus mengajarkan norma yang sejalan
dengan norma yang berlaku dimasyarakat, jika tidak maka masyarakat akan
mengangggap sekolah atau guru tersebut gagal dalam menjalankan tugasnya.
Kesimpulannya dalam sosiologi pendidikan banyak memberi pemahaman bagaimana
mempelajari lingkungan sosial dalam perspektif pendidikan dan bagaimana
menjalankan peran guru didalam sekolah maupun diluar sekolah, serta memahami
norma-norma yang ada dimasyarakat untuk
tujuan pendidikan dengan menanamkan norma-norma yang berlaku dimasyarakat
sekitarnya agar pendidikan sejalan dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat
luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar