Sabtu, 24 Desember 2016

Dasar Pemikiran John Dewey

Dasar Pemikiran John Dewey
John Dewey menganggap negara sebagai bentuk masyarakat tertinggi. Untuk itu pendidikan harus diarahkan kepada pembentukan warga negara yang baik. Filsafat hidup yang dianutnya pragmatisme. Dewey mengukur nilai manusia dengan kehidupan praktis. Apakah suatu itu palsu atau benar tergantung pada praktik dan hasilnya. Jika dalam praktiknya gagl, maka hal itu doisebabkan adanya kepalsuan. Bagi Dewey, betul atau tidaknya sesuatu tergantung pada hasil yang dicapai.
John Dewey sering mempraktikan metode eksperimental. Baginya berbuat ilmiah adalah berbuat eksperoimental. Bagi Dewey, proses pendidikan mempunyai dau segi, aspek sosiologis dan psikologis. Dalam mengisi dan mengembangkan pendidikan, menurut Dewey harus mengetahui apa yang ada pada si anak untuk dikembangkan. Kita juga perlu mengetahui kemana potensi-potensi anak itu harus disalurkan. Semua harus diabdikan kepada kehidupan sosial. Dengan begini pendidikan adalah suatu proses sosial.
Berkaitan dengan hal tersebut, Dewey menunjukan adanya empat karakter pada anak, yaitu :
a.       Sosial.
b.      Suka membentuk/membangun.
c.       Suka menyelidiki.
d.      Suka kepada kesenian sebagai suatu alat ekspresi.
Jika kebanyakn sekoah mempunyai format “sekolah mendengar”, maka Dewey mengubahnya sebaga “sekolah bekerja”. Dalam praktiknya, Dewey terpaksa harus berdamai dengan: “sekolah lama”. Salah satu dari gagasan Dewey adalah apa yang disebut sebagai “metode proyek” yang banyak dipraktikan di berbagai lemabaga pendidikan dan sekolah. Buku-bukunya antara lain: School and Society (sekolah dan masyarakat), dan How We Think (bagaiamana kita berpikir).

Daftar Pustaka

Nata, H. Abudin.2012. Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar