Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan kondisi belajar yang
kondusif sehingga peserta didik mampu mengembangkan potensi dalam dirinya,
sehingga menjadi pribadi yang berguna bagi keluarga, masyarakat, agama, bangsa
dan negara. Hakekat pendidikan ialah untuk memanusiakan manusia, dalam artian
pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk mengembangkan potensi-potensi
kemanusiaannya. Definisi pendidikan menurut GBHN 1998 (BP 7 pusat, 105)
memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan
nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan
Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk meningkatkan
kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat
sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Definisi diatas tersebut
menggambarkan terbentuknya manusia yang utuh
sebagai tujuan pendidikan. Namun jika pendidikan saat ini dengan
kurikulum yang terbilang carut marut saat ini, apakah tujuan pendidikan
tersebut akan tercapai? Saya rasa tidak.
Pendidikan
saat ini bisa dikatakan sebagai percobaan kurikulum. Kenapa seperti itu? Karena
realitas pendidikan saat ini dengan kebijakannya kurikulumnya yang carut marut
saat ini adalah penyebabnya, setiap pergantian mentri pasti kebijakannya ikut
berganti khususnya dalam kebijakan pendidikan seperti kurikulum sehingga
penerapan kurikulum saat ini terbilang
carut marut, entah kenapa fenomena ini kerap kali terjadi di negri. Lantas
bagaimana cara peserta didik untuk dapat menjadi manusia yang berkualitas,
mandiri yang dapat berguna bagi dirinya dan masyarakat sekelilingnya, serta
dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa, jika pendidikannya saja seperti ini.
Daftar
Pustaka
Umar,
Tirtarahardja dan S.L La Sulo. 2005. Pengantar
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar