Aliran
Nativisme
Aliran
Nativisme bertolak dari Leinitzion
Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor
lingkungan, termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap
perkembangan anak. Hasil perkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang
sudah yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh
terhadap pendidikan dan perkembangan anak. Hasil pendidikan tergantung pada
pembawaan, Schopenhauer (filsuf Jerman 1788-1860) berpendapat bahwa bayi itu
lahir sudah dengan pembawaan baik dan pembawaan buruk. Oleh karena itu, hasil
akhir pendidikan ditentukan oleh pembawaan yang sudah dibawa sejak lahir.
Berdasarkan pandangan ini maka keberhasilan pendidikan itu ditentukan oleh
peserta didik itu sendiri. Ditekankan bahwa “yang jahat akan menjadi jahat dan
yang baik akan menjadi baik”. Pendidikan yang tidak sesuai dengan pembawaan dan
bakat anak didik tidak akan berguna untuk perkembangan anak sendiri. Istilah
nativisme dari natie yang artinya
adalah lahir. Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam
mempengaruhi perkembangan anak. Pengant pandangan ini menyatakan bahwa kalau
anak mempunyai pembawaan jahat maka dia akan menjadi jahat, sebaliknya kalau
anak mempunyai pembawaan baik maka dia kan menjadi baik. Pembawaan baik dan
buruk ini tidak dapat diubah dari kekuatan luar, menurut aliran nativisme.
Daftar
Pustaka
Umar,
Tirtarahardja dan S.L La Sulo. 2005. Pengantar
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar