Minggu, 18 Desember 2016

Aliran Nativisme

Aliran Nativisme
Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzion Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan, termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil perkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembangan anak. Hasil pendidikan tergantung pada pembawaan, Schopenhauer (filsuf Jerman 1788-1860) berpendapat bahwa bayi itu lahir sudah dengan pembawaan baik dan pembawaan buruk. Oleh karena itu, hasil akhir pendidikan ditentukan oleh pembawaan yang sudah dibawa sejak lahir. Berdasarkan pandangan ini maka keberhasilan pendidikan itu ditentukan oleh peserta didik itu sendiri. Ditekankan bahwa “yang jahat akan menjadi jahat dan yang baik akan menjadi baik”. Pendidikan yang tidak sesuai dengan pembawaan dan bakat anak didik tidak akan berguna untuk perkembangan anak sendiri. Istilah nativisme dari natie yang artinya adalah lahir. Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya sebab  lingkungan tidak akan berdaya dalam mempengaruhi perkembangan anak. Pengant pandangan ini menyatakan bahwa kalau anak mempunyai pembawaan jahat maka dia akan menjadi jahat, sebaliknya kalau anak mempunyai pembawaan baik maka dia kan menjadi baik. Pembawaan baik dan buruk ini tidak dapat diubah dari kekuatan luar, menurut aliran nativisme.
Daftar Pustaka

Umar, Tirtarahardja dan S.L La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar