Jumat, 23 Desember 2016

Manusia Menurut Islam

Manusia Menurut Islam
Sebagai agama yang bersifat sempurna, seimbang, dan berdasarkan pada dalil naqli (wahyu) dan hadis Nabi Muhammad Saw, serta ijma ulama atau qiyas (peemikiran) atau menghargai akal pikiran dan usaha manusia, Islam dapat mempertimbangkan seluruh pendapat tentang manusia tersebut diatas dengan beberapa catatan sebagai berikut:
Pertama, Islam mengakui, bahwa proses penciptaan manusia terjadi melalui proses atau evolusi, sebagaimana dalam Q.S Al-Hajj, 22:5. Namun, evolusi manusia menurut Islam sangat jauh berbeda dengan teori evolusi manusia menurut Charles Darwin.
Kedua, Islam mengakui atau menerima pendapat para sosiolog yang mengatakan bahwa manusia sebagai mahluk sosial atau mahluk yang keberadaan dan keberlangsungan hidupnya membutuhkan keberadaan orang lain. Hal ini di nyatakan dalam Q.S Al-Hujurat, 49:13. Namun demikian, Islam mengajarkan tentang manusia yang seimbang, yaitu manusia yang memiliki kesalehan individual dan kesalehan sosial.
Ketiga, Islam dapat menerima pendapat para psikolog yang menyatakan bahwa manusia dipengaruhi oleh bakat dan kemampuan yang dibawanya sejak lahir, dan juga pengaruh dari luar lingkungan. Namun Islam, tidak dapat menerima pendapat yang bersifat antagonistik, pragmentatif, dan dikotomis.

Daftar Pustaka
Nata, H. Abudin.2012. Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar