Manusia
Menurut Islam
Sebagai
agama yang bersifat sempurna, seimbang, dan berdasarkan pada dalil naqli
(wahyu) dan hadis Nabi Muhammad Saw, serta ijma ulama atau qiyas (peemikiran)
atau menghargai akal pikiran dan usaha manusia, Islam dapat mempertimbangkan
seluruh pendapat tentang manusia tersebut diatas dengan beberapa catatan
sebagai berikut:
Pertama, Islam
mengakui, bahwa proses penciptaan manusia terjadi melalui proses atau evolusi,
sebagaimana dalam Q.S Al-Hajj, 22:5. Namun, evolusi manusia menurut Islam
sangat jauh berbeda dengan teori evolusi manusia menurut Charles Darwin.
Kedua, Islam
mengakui atau menerima pendapat para sosiolog yang mengatakan bahwa manusia
sebagai mahluk sosial atau mahluk yang keberadaan dan keberlangsungan hidupnya
membutuhkan keberadaan orang lain. Hal ini di nyatakan dalam Q.S Al-Hujurat,
49:13. Namun demikian, Islam mengajarkan tentang manusia yang seimbang, yaitu
manusia yang memiliki kesalehan individual dan kesalehan sosial.
Ketiga, Islam
dapat menerima pendapat para psikolog yang menyatakan bahwa manusia dipengaruhi
oleh bakat dan kemampuan yang dibawanya sejak lahir, dan juga pengaruh dari
luar lingkungan. Namun Islam, tidak dapat menerima pendapat yang bersifat
antagonistik, pragmentatif, dan dikotomis.
Daftar
Pustaka
Nata,
H. Abudin.2012. Pemikiran Pendidikan
Islam dan Barat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar