Peranan Guru
Konsep-konsep
baru lahir sebagai cerminan humanisme yang memberikan arah baru pada
pendidikan. Sejalan dengan itu perkembangan iptek yang pesat menyumbangkan
cara-cara baru yang lebih mantap terhadap pemecahan masalah pendidikan. Dalam
realisasinya dipandu oleh kurikulum yang selalu disempurnakan. Sejalan dengan
itu maka guru sebagai suatu komponen sistem pendidikan juga harus berubah.
Dahulu
sebuah sekolah sudah dapat beroperasi jika ada murid, guru dan ruangan tempat
belajar dengan beberapa sarana seperlunya. Guru merupakan satu-satunya sumber
belajar, ia menjadi pusat tempat bertanya. Tugas guru memberikan ilmu
pengetahuan kepada murid. Cara demikian dipandang sudah memadai karena ilmu pengetahuan
guru belum berkembang, cakupannya masih terbatas. Kebutuhan hidup dewasa ini
juga masih sederhana. Dewasa ini berkat
perkembangan iptek yang demikian pesat bahkan merevolusi, sejak abad ke 19,
bagi seorang guru tidak mungkin lagi menguasai seluruh khasanah ilmu
pengetahuan walau dalam bidang yang ia tekuni. Dia tidak mungkin menjadikan
dirinya gudang ilmu dan oleh karena itu juga tidak satu-satunya sumber bekajar
bagi muridnya. Tugasnya bukan memberikan ilmu pengetahuan melainkan teruatama
menunjukan jalan bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan, dan mengembangkan
dorongan untuk berilmu. Dengan kata lain menumbuh kembangkan budaya membaca,
dan budaya meneliti untuk menemukan sesuatu (scientific curiesty) pada diri muridnya. Dengan singkat dikatan tugas
guru adalah “membelajarkan pelajar”
Daftar
Pustaka
Umar,
Tirtarahardja dan S.L La Sulo. 2005. Pengantar
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar