Moral
Jika
kata hati diartikan bentuk pengertian yang menyertai perbuatan, maka yang
dimaksud dengan moral (yang sering juga disebut etika) adalah perbuatan itu
sendiri. Disini masih tampak bahwa msaih ada jarak antara kata hati dengan
moral. Artinya seorang yang telah memiliki kata hati yang tajam belum otomatis
perbuatannya merupakan relasi dari kata hatinya itu. Untuk menjembatani jarak
yang mengantari keduanya masih ada aspek yang diperlukan yaitu kemauan. Bukankah banyak orang yang
memiliki kecerdasan akal tetapi tidak cukup memiliki moral (keberanian
berbuat).
Dari
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa moral yang disinkronkan dengan kata
hati yang tajam yaitu yang benar-benar baik bagi manusia sebagai manusia
merupakan moral yang baik atau moral yang tinggi (luhur). Sebaliknya perbuatan
yang tidak sinkron dengan kata hati yang tajam ataupun merupakan relasi dari
kata hati yang tumpul disebut moral yang buruk atau moral yang rendah (asor) atau lazim dikatakan tidak
bermoral. Seoarang dikatakan bermoral tinggi ia menyatukan diri dengan
nilai-nilai yang tinggi, serta segenap perbuatannya merupakan peragaan dari
nilai-nilai yang tinggi tersebut.
Daftar
Pustaka
Umar,
Tirtarahardja dan S.L La Sulo. 2005. Pengantar
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar