Sabtu, 24 Desember 2016

Pemikiran Pendidikan Arthur Schopenhauer (Nativisme)

Pemikiran Pendidikan Arthur Schopenhauer (Nativisme)
Schopenhauer berpendapat, bahwa kemungkinan seorang anak mempunyai potensi hereditasnya rendah, maka akan tetap rendah meskipun ia sudah dewasa atau telah terdidik. Yang jahat akan menjadi tetap jahat, dan yang baik akan menjaid baik. Pendidikan tidak akan mengubah manusia, karena potensi itu bersifat kodrati. Pendidikan yang tidak sesuai dengan bakat dan potensi anak didik, adalah pendidikan yang tidak berguna bagi perkembangan anak itu sendiri.
Pandangan Schopenhauer tersebut diatas sejalan dengan teori disiplin mental yang di dalamnya termasuk mental teistik, disiplin mental humanistik, naturalisme, dan apersepsi.
Teori disiplin mental teistik berasal dari psikologi daya. Menurut teori ini, imdividu atau anak mempunyai sejumlah daya mental seperti daya mengamati, menanggapi, mengingat, berpikir, memecahkan masalah, dan sebagainya. Belajar merupakan proses melatih daya-daya tersebut.
Selanjutnya, sisiplin mental humanistik bersumber pada psikologi humanisme klasik dari Plato dan Aristoteles. Teori ini hampir sama dengan teori pertama, bahwa anak memiliki potensi-potensi yang perlu dilatih agar berkembang. Perbedaannya dengan teori disiplin mental teistik, adalah bahwa teori tersebut menekankan baian-bagian, latihan-latihan atau aspek tertentu. Teori disiplin mental humanistik lebih menekankan keseluruhan, dan keutuhan.
Adapun teori naturalisme atau natural unfoldment atau self actualiziation adalah teori yang berpangkal dari psikolog naturalisme roamntik dengan tokoh utamanya Jean Jacques Rousseau. Sama dengan kedua teori sebelumnya, bahwa anak mempunyai sejumlah potensi atau kemampuan untuk berbuat atau melakukan berbagai tugas, tetapi juga memiliki kemampuan untuk belajar dan berkembang senidiri.
Teori yang keempat yang termasuk rumpun disiplin mental, adalah apersepsi, yang terkadang disebut Hebartisme yang ebrsumber pada psikologi strukturalisme dengan tokoh utamanya Herbart. Menurut aliran ini, bahwa belajar adalah membentuk masa apersepsi. Amak memiliki kemampuan untuk mempelajari sesuatu.


Daftar Pustaka
Nata, H. Abudin.2012. Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar